15 Juli 2008

Penataran TATIB


- diadakan : tgl. 24 Agustus 2008
- tempat : lembah karmel (sesudah misa)
- peserta : anggota sel min. 1 th;
sudah mengikuti retret awal, luka batin dan (karunia Roh Kudus)

Minggu (24/8/08), diadakan penataran tatib untuk anggota Distrik 1 Jakarta di Lembah Karmel.
Sesudah misa selesai, Fr Stephanus, ‘pa Akam, ‘pa Anton dan Ibu Melanie memberikan pengarahan tentang bagaimana langkah-langkah dan tugas saat menjadi petugas tatib. Fr. Step menekankan bahwa tugas ini adalah pelayanan murni, jadi harus didasari dengan kerendahan hati. Karena tidak sedikit umat yang datang mempunyai keinginan dan sikap semaunya sendiri, maka sebagai petugas tatib harus bisa bersikap tegas tetapi ramah (jangan terpancing secara emosional).

Tugas dari tatib yaitu: mengatur/merapikan/mempersiapkan tempat untuk misa, mengarahkan umat untuk duduk, kolekte, mengarahkan komuni dari frater/suster dan sebagai catcher altar call.













PERSIAPAN
o Ditekankan, petugas harus sudah sampai pukul 08.00-08.30 karena sebelum misa, semua petugas akan dibreefing dahulu oleh koordinatornya dan ada doa bersama.
o Pakaian bawahan gelap (hitam) dan atasan kemeja, jangan memakai kaos (baik yg berkerah atau tidak) dan jangan memakai celana jin.
o Bantu periksa tempat duduk (bantal) dibawah perlu ditambah atau tidak, periksa keranjang kolekte sudah pada tempatnya atau belum, periksa tanda untuk pemberitahuan (seperti dilarang duduk, untuk peserta retret, untuk frater/suster, sekolah minggu, dll)
o Bila tempat duduk di daerah depan dan samping penuh, tunggu instruksi tribun boleh dibuka pada saat kapan. Intruksi tersebut dari Bp. Akam atau Ibu Melanie, atau tergantung siapa koordinator pada saat itu bertugas.
Jika membuka tribun rapikan rantainya lalu beserta tiangnya bawa kedepan/keluar.
o Arahkan dahulu umat untuk mengisi ke tribun2 yang sudah dibuka, untuk memudahkan komuni, petugas harus bisa bersikap tegas terhadap umat yg nge-blog/booking tempat kalau tidak laporkan ke koordinator yg bertugas.






CATCHER
o Setelah misa ditutup dengan berkat, petugas bersiap untuk bawa tiang dan rantai untuk altar call, keluarkan bangku di area untuk mendoakan dan atur bantal untuk 3 baris kebelakang, cegah umat untuk masuk ke area doa (umat harus antri)

Fr Step menjelaskan posisi catcher saat frater atau suster mendoakan umat yaitu tatib berdiri di belakangnya, agak miring ke kanan atau ke kiri, jangan tepat persis di belakangnya, pada saat resting arahkan jatuhnya kesamping unt menghindarkan umat dari kesakitan akibat tertekannya persendian pada kaki pada saat resting (jatuh).
o Kedua tangan catcher menempel pada punggung belakang atas, jangan menarik atau mendorong.
o Bagi catcher boleh berbahasa Roh, tapi pelan saja jangan lebih keras dari yg mendoakan.


o Pada saat umat didoakan, lihat posisi umat: berlutut, badan tegak, posisi telapak kaki lurus menghadap ke atas dan sejajar (jangan tertekuk). Pengecualian jika umat memang kakinya sakit, sehingga didoakannya dengan duduk atau berdiri. Alangkah baiknya jika umatnya lelaki, cathernya lelaki dan umatnya perempuan, catchernya juga perempuan.
o Jika umat resting, luruskan kakinya dan silangkan tangannya ke dada.
o Jika ada yg teriak teriak/menjerit-jerit petugas jangan mendoakan disitu, kalau memang tidak bisa diam, bawa saja langsung kedalam (ruang P3K) biar tidak mengganggu.
Petugas harus mempunyai inisiatif/kepekaan sendiri jangan sampai diminta, kalau kebetulan melihat disekitarnya ada yg perlu bantuan, langsung saja ganti kan.










KOMUNI
Pada saat doa syukur agung (sesudah kolekte) petugas harus sudah siap di tempat tugasnya masing2 yg telah ditentukan.
o Saat frater dan suster telah siap sedia membagikan komuni, tatib yang bertugas di depan mengarahkan mereka dibagikannya ke arah mana, misalnya kanan, kiri, tengah, samping dan ke tribun.
o Yang bertugas di tribun pada saat komuni datang, harus hormat dahulu pada hosti, kemudian petugas jalan mundur membuka jalan untuk memudahkan dan melancarkan frater atau suster membagikan komuni, pinggirkan tas/barang-barang umat yg menghalangi jalan. Petugas berjalan mundur dengan tangan sikap menyembah. Begitu pula di daerah kursi, petugas haruslah hormat dahulu kepada hosti.
Setelah selesai ditempatnya lihat apakah ada di tempat lain yg masih perlu bantuan, jika ada arahkan fr/sr kesitu. Setelah selesai semua petugas ambil/terima hosti dan persilahkan frater/suster kembali ke altar.


KOLEKTE
o Begitu pula dengan kolekte, ada petugas yg membagikan keranjang kolekte dan ada petugas yang mengambilnya disisi yg lain, petugas daerah tribun harus lebih gesit karena banyak tangga.
• Setelah selesai, langsung bawa ke tengah guna dikumpulkan untuk dipersembahkan ke altar.
• Kemudian semua keranjang-keranjang yg kosong oleh petugas bawa ke ruang P3K.

Tidak ada komentar: