25 Juli 2012

PRAISE WORSHIP dengan PASUS bandung


PASUS adalah tim yang dibentuk oleh pelayan DPU,
 terutama untuk mencetak kader2 KTM yang diharap bisa mengajar dengan baik, membawakan sesi2, bahkan membawakan retret awal sendiri. Efeknya pun luar biasa, baik bagi PASUS itu sendiri (talenta dan pelayanan berkembang), maupun bagi orang2 yang dilayani.


Nah untuk itu, DPP memfasilitasi acara kunjungan PASUS BANDUNG ke Jkt pada Minggu, 29Jul2012 @ Aula MSC – Kemakmuran pukul 08.45.

 Isi acara antara lain praise&worship, 2 buah sesi oleh Pasus Bandung, tanya jawab, dan ditutup dengan misa sampai pukul 15.30.

Dalam acara ini, yang diundang adalah Dewan Pelayan Propinsi dan perwakilan dari tiap2 distrik (distrik 1, 2, 3, 4, 5 dan distrik muda mudi). 

Tiap distrik dapat mengirim 10-15 orang. Setiap distrik hendaknya mengirimkan wakilnya yang berpotensi dan merupakan kader yang diharapkan dapat menjadi PASUS dikemudian hari.

Untuk Distrik Jakarta sendiri, sebenarnya sudah berjalan Pasus yang diinisiatif oleh Setiadi dari distrik muda-mudi, maka yang mewakili adalah 8 org Pasus Jakarta (Setiadi, Sita, Robin, Albert, Leo, Santi, Evy, Stella).


Dari Bandung datang 12 anggota KTM bentukan PASUS (PembinAan KhusSUS) angkatan ke 2 & 3.
PASUS terbentuk dari suatu cita-cita dan kerinduan dari pak Budi untuk melayani sesama secara merata terutama didalam menjangkau semua lapisan masyarakat , juga memberikan retret2 bagi yang tidak dapat datang ke Lembah Karmel - Cikanyere.
PASUS terbentuk 23 Juni 2010.
Pertemuan PASUS pertama terdiri dari 24 orang.
Acara di mulai dengan Praise Worship
Acara dihadiri oleh utusan-utusan dari Distrik 1-Jakarta, Distrik 2, Distrik 3-Bekasi, Distrik 4-Tangerang, Distrik 5, Distrik-Serpong dan Distrik Muda Mudi. Peserta yang hadir 135 orang.





Kemudian acara diisi dengan sharing iman anggota PASUS dan tanya jawab




Puji Tuhan....setelah sharing dan tanya jawab.....siapa yg mau jadi kader PASUS.....80% peserta dengan antusias mendaftarkan diri.....



Acara ditutup dengan Misa oleh Romo Moderator: Rm. Alfritz Manus Msc
Sekaligus juga ucapan selamat atas 25 th membiara Rm. Alfritz Manus Msc


Panitia Penyelenggara dari DPP dibantu Distrik 1 - Jakarta


.............Baca selengkapnya...........

23 Juli 2012

PROVICIAT RM. ALFRITZ MANUS MSC

Proviciat buat romo moderator KTM, yang telah hidup membiara selama 25 th


.............Baca selengkapnya...........

PERESMIAN KONGREGASI CSE


Kongregasi CSE sudah diresmikan sebagai sebuah Tarekat Religius Klerikal Tingkat Diosesan oleh Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM. Acara peresmian   diselenggarakan, hari/tanggal : Jum'at, 20 Juli 2012 waktu        : 17.00 tempat : Gereja BMV Katedral Jl. Kapten Muslihat 22. BogorAcara Perayaan Syukur diselenggarakan, hari/tanggal : Sabtu, 21 Juli 2012 waktu : 17.00 tempat : Gedung Serba Guna (GSG) St. Theresia Lisieux Lembah KArmel - Cikanyere













Peresmian Kongregasi Carmelitae Sancti Eliae (CSE) dari Asosiasi Publik menjadi Kongregasi Klerikal berstatus hukum Diosesan Bogor ditandai dengan Perayaan Ekaristi di Gereja Beatae Mariae Virginis (BMV) Katedral Bogor, Jumat, 20/7.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Uskup Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM didampingi Uskup Agung Pontianak Mgr Hieronymus Bumbun OFMCap, Uskup Banjarmasin Mgr Petrus Bodeng Timang, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Medan Mgr Pius Datubara OFMCap, Uskup Emeritus Manokwari-Sorong Mgr FX Hadisumarta OCarm, Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng Pastor Laurent Sopang Pr, Vikjen Keuskupan Bogor Pastor Benyamin Sudarto Pr, Vikjen Keuskupan Malang Pastor L. Heru Susanto Pr, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang Pastor YR Mulyono MSF serta para pastor dari Keuskupan Bogor.

Dalam Misa itu, hadir juga Duta besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Antonio Guido Filipazzi bersama sekretarisnya, para pastor dan frater CSE, para suster Putri Karmel, tamu undangan serta umat.

Kongregasi CSE didirikan di Malang pada 20 Juli 1986 oleh Pastor Yohanes Indrakusuma OCarm. Pada 13 Juni 1990, kongregasi ini diakui sebagai Asosiasi Publik oleh Mgr Ignatius Harsono, Uskup Bogor saat itu. Sejak 2009, proses untuk mendapatkan Nihil Obstat dari Takhta Suci dilakukan dengan bimbingan dan dukungan dari Mgr Angkur OFM dan rekomendasi beberapa uskup yang mengenal dan mendukung CSE. Dukungan juga datang dari Duta Besar Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi setelah mendapat laporan dari Uskup Bogor.

Dukungan yang diberikan berbagai pihak membuahkan hasil dengan keluarnya Nihil Obstat dari Prefek Kongregasi Suci Penginjilan untuk Bangsa-Bangsa Kardinal Fernando Filloni pada 8 Maret 2012, yang memberikan izin kepada Uskup Bogor untuk meresmikan Asosiasi Publik CSE menjadi Kongregasi Religius Klerikal berstatus hukum Diosesan Bogor melalui Dekrit Resmi, sekaligus menunjuk dan mengangkat Pastor Yohanes Indrakusuma O.Carm sebagai Superior General dengan sebutan Pelayan Umum.

Setelah pembacaan dan penandatanganan Dekrit, Romo Yohanes bersimpuh di hadapan Mgr Michael Cosmas Angkur OFM untuk mengucapkan janji setia bahwa sebagai pemimpin umum akan membimbing Kongregasi CSE menurut norma-norma Hukum Gereja dan Konstitusi Kongregasi serta berada di bawah bimbingan Uskup Bogor.

Mgr Angkur mengungkapkan bahwa setiap umat beriman dapat membentuk suatu kelompok yang berguna bagi Gereja, termasuk membentuk persekutuan hidup. “Persekutuan hidup orang beriman yang mengarah pada kongregasi disebut religius. Umat beriman berhak membentuknya asal berguna bagi Gereja. CSE yang muncul sebelum saya jadi Uskup, berjuang untuk mereka boleh memberi pengabdian pada Gereja melalui banyak karya dan Gereja tidak boleh menutup mata terhadap usaha ini. Yang penting selalu di bawah koordinasi, perlindungan, dan pemantauan Gereja supaya berjalan secara tepat,” papar Mgr Angkur.

Tujuan pembentukan CSE menurut Mgr Angkur, bukan semata-mata untuk menambah jumlah kongregasi, “Tapi untuk menanggapi bahwa Gereja menyambut baik inisiatif dari Roh Kudus melalui orang-orang yang ingin mendirikan hidup bakti. Harapannya mereka bisa melayani Gereja. Kongregasi berasal dari Gereja, bekerja dalam dan untuk, dan demi kepentingan Gereja. Untuk itu keuskupan akan memantau apakah mereka bekerja atau tidak. Jika tidak, akan diperingatkan”.

Sementara itu Romo Yohanes dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan dan bimbingan dari Mgr Angkur, para uskup, para romo, dan semua umat. Romo Yohanes berharap, “Anggota CSE bisa melayani Gereja dengan hati yang tulus ikhlas. Meski kami mendapat rahmat panggilan, namun kami juga manusia yang lemah. Oleh karenanya kami mohon doa dan dukungan seluruh umat agar kami tetap setia menjalani hidup dan panggilan kami”.

Masih dalam rangkaian perayaan syukur ini, pada pagi hari, Sabtu, 21/7, diselenggarakan Misa pengikraran kaul kekal Fr Athanasius Maria CSE dan kaul pertama Fr Epiphanius Maria CSE dan Fr Hubertus Maria CSE di Kapel St Theresia, Lembah Karmel, Cikanyere, Bogor, Jawa Barat.

Dan sore harinya, diadakan juga Misa pembaruan kaul publik anggota Kongregasi CSE: 28 kaul kekal dan 15 kaul sementara di Gedung Serba Guna (GSG) St Theresia Lisieux Lembah Karmel-Cikanyere, Jawa Barat, pada Sabtu, 21/7. Misa ini dipimpin Mgr Michael Cosmas Angkur OFM didampingi Mgr Pius Datubara OFM Cap, Romo Yohanes Indrakusuma OCarm, Romo Laurent Sopang Pr (Vikjen Keuskupan Ruteng), Romo Stefanus Sri Haryono Putro Pr (Sekjen Keuskupan Bogor) dan para romo CSE.

Dengan peresmian CSE, kaul yang diucapkan para biarawan CSE menjadi kaul publik. Sebelumnya meski diucapkan di depan umum, masih bersifat privat.


Disalin dari http://www.hidupkatolik.com/2012/07/23/bogor-peresmian-dan-perayaan-syukur-kongregasi-cse
.............Baca selengkapnya...........

PENYEMANGATAN

Pada tanggal 02-06-2012, Distrik 1 - Jakarta mendapat kunjungan dari tim gembala KTM, Bpk Vanney Karamoy dari Lembah Karmel - Cikanyere.
Dalam rangka memberikan penyemangatan didalam komunitas dan didalam pelayanan bagi distrik keluar dan kedalam, acara diadakan di Aula sekolah Notredame, Puri Indah - Jakarta Barat


     



Session 1.---------------------------------------------------------------------------------
KELUHURAN PANGGILAN MENJADI ANGGOTA KTM
                   ** Terletak dalam Visi dan Misi KTM **

Panggilan kepada Kekudusan:
            Dalam kuasa Roh Kudus, mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah yang penuh kasih dan
             menyelamatkan sampai pada PERSATUAN CINTA KASIH
Panggilan untuk Evangelisasi
            Serta membawa orang lain pada pengalaman yang sama

Evangelisasi
Evangelisasi adalah pekerjaan Yesus yang diinginkan Allah.
Maka tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada mewartakan khabar baik atau membawa orang kepada Kristus

Setiap anggota KTM DIPANGGIL untuk ambil bagian dalam evangelisasi

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” (Yoh 15:16).

Tidak perlu takut atau ragu untuk melayani
Lihatlah Kisah panggilan dan perutusan para murid Yesus

Seperti apakah para rasul yang dipilih itu?
Paus Paulus VI menegaskan dalam imbauan Apostolik “Evangelii Nuntiandi”, art. 13:
“Perintah yang diberikan kepada kedua belas Rasul untuk pergi ke luar dan mewartakan Injil juga berlaku
untuk semua orang Kristiani, meskipun dengan cara yang berbeda-beda.”

Ada banyak cara menjadi seorang rasul
·         Misioner (volunteer, dll)
·         Pengorbanan
·         Kesaksian hidup
·         Kontak pribadi (evangelisasi oikos)
·         Konseling
·         Doa Penyembuhan dan Pembebasan
·         Rasul pena
·         dll

Paulus VI menegaskan lagi:
“Mereka yang telah menerima Kabar Baik dan telah dikumpulkan oleh-Nya dalam jemaat yang telah ditebus, dapat dan harus meneruskannya dan menyebarluaskan Injil”

Panggilan kepada Kekudusan à Tidak lain adalah panggilan untuk bersatu dengan Allah


Persatuan dengan Allah adalah tujuan hidup setiap manusia
·         Pengertian dasar: Manusia diciptakan Allah untuk Allah bukan untuk yang lain.
·         Manusia diciptakan secitra dengan Allah yang adalah Kasih. Kasih itu selalu mengarah kepada persatuan karena di dalam Kasih ada Kebahagian. Dan kebahagiaan sejati itu adalah Allah.
·         Maka sadar atau tidak sadar manusia selalu mengarah kepada Allah.
·         Pencarian tertinggi: Persatuan dengan Allah

Persatuan Cinta Kasih dengan Allah bisa dialami sejak di dunia
·         Dlm keadaan ini jiwa sudah seluruhnya lebur menjadi satu dengan Allah, namun tanpa kehilangan kepribadiannya (tetap manusia).
·         Buah pengalaman persatuan ini begitu kaya sehingga langsung menghapus semua kekurangan yang tidak bisa diatasi seumur hidup serta menghapuskan segala penderitaan.
·         Walau persatuan ini belum sempurna, tapi kenikmatan dan kebahagiaan yang dialami tidak dapat diukur dengan kemampuan manusia dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun. (1 Kor.2:9) 

Ada tiga jalan yang ditempuh orang untuk mencari kebahagiaan (Allah) atau menuju Persatuan dengn Allah.
(digambarkan oleh St.Yohanes Salib seperti orang Mendaki Gunung Karmel)
1.       Jalan orang bersemangat duniawi (jalan buntu).
2.       Jalan  Cinta diri / Ego (jalan buntu)
3.       Jalan kelepasan yang didasari Cinta pada Allah. (jalan aman)

Santo Yohanes Salib menyebut pengosongan diri dengan istilah “malam”.
Malam = Kelepasanan = Pemurnian
Pemurnian?
Apa dan mengapa?

Yohanes Salib membedakan  macam malam:
1.       Jenis: Malam inderawi dan malam rohani
2.       Pelaku: Malam aktif dan malam pasif 
3.       Proses, Malam adalah suatu perjalanan menuju tujuan: Senja, tengah malam dan menyongsong fajar.

Malam aktif
·         Sejauh seseorang secara aktif melakukan upaya-upaya pemurnian untuk persiapan diri bagi persatuan dengan Allah. (Aktivitas manusiawi lebih dominan)
·         Misalnya usaha melepaskan keinginan2, puasa, mati raga, penyangkan diri, melaksanakan kurban-kurban misalnya melakukan pekerjaan dgn baik, setia dalam doa pribadi dan doa bersama, setia ke gereja, setia dalam keluarga, setia dalam hidup berkomunitas, bertahan dalam menghadapi pencobaan, melakukan amal, dll

Malam Pasif  (malam Gelap)
·         Tuhan lebih berinisiatif dan bertindak lewat rahmatNya untuk memurnikan dan membantu orang dari kelepasan. Manusia hanya bisa bertindak pasif, diam, pasrah menerima tanpa mencarinya atau menghidarinya.
·         Bentuknya muncul dalam segala penderitaan dan kesulitan yang dialami tanpa dikehendaki dan bukan krn kesalahan atau kebodohannya.
·         Misalnya sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh, penyakit menakutkan, bencana, difitnah , menderita karena kesalahan orang lain,  menderita tekanan dalam pekerjaan karena Kristus, dll.

Ada 3 bentuk pemurnian tak terduga yang dipakai Tuhan untuk membuat kita menjadi lebih baik :
1.       Kesulitan / penderitaan hidup
2.       Pencobaan
3.       Kesalahan:
o   Kesalahan sendiri
o   Kesalahan orang lain



SESION 2.----------------------------------------------------------------------------------
PANGGILAN  UNTUK  MELAYANI
Empat alasan mengapa  Tuhan memanggil kita (KTM) untuk melayani
  1. Perutusan Agung: Mat 28:18-20
  2. Gereja ada untuk Evangelisasi.                                                                                                     Paus Paulus VI (sinode para uskup di roma 74):                                                                           “Panggilan utk mewartakan adalah ciri khas dan identitas yang terdalam dari Gereja”
  3. Situasi dunia yang kehidupan iman sangat sulit, banyak org kehilangan arah tujuannya
  4. Situasi dunia telah mempengaruhi Gereja

SITUASI DUNIA DEWASA INI
  • Sekularisme: Pandangan bahwa hidup hanya ada di dunia ini.
  • Konsumerisme: terus mengkonsumsi tanpa sadar bahwa yg dikonsumsi itu tidak penting
  • Hedonisme: Hanya mencari kenikmatan dalam sex, makanan, hiburan, dll.
  • Kuasa kegelapan yang masuk ke mana-mana
  • Anti Kristus: Agama Setan, agama Science, dll
  • Hubungan dgn kuasa kegelapan lewat Hipnotisme, paranormal
  • Berhala-berhala baru: Hoby (misalnya “Bola”), Teknologi Kecanduan TV, internet, game, HP, dll
  • Pemberontakan pd Allah: Dosa struktural: aborsi yg dilegalkan, perkawinan sejenis, eutanasia, dll

AKHIBAT DARI SEMUA ITU
  • Kehancuran keluarga sebagai pondasi kehidupan beriman: Banyak perceraian
  • Tanpa sadar bahwa kehidupan banyak orang ditunggangi oleh si jahat. Bahkan menjadi penindasan terselubung. (masuk melalui kelemahan-kelemahan kodrat).
  • Banyak pribadi yang kesepian dan depresi karena hidupnyan kehilangan arah
  • Menghadapi semua itu, Gereja  seolah-olah tidak berdaya  karena pengaruh dunia ini mau  tidak mau telah menyusup dalam kehidupan gereja. 
SITUASI GEREJA
  • Roh Kudus kurang diberi peran
  • Evangelisasi tidak seimbang yaitu perhatian lebih  pada sosial karitatif
  • Merosotnya panggilan imam dan biarawan-wati
  • Kelesuhan para awam
  • Akhibatnya                                                                                                                                                ú  ibadat-ibadat menjadi kaku dan rutinitas                                                                                            ú  Kebutuhan mendasar umat tidak terjangkau.                                                                                                        ú  Fakta bahwa banyak orang pindah dari gereja katolik ke gereja lain                                                                             ú  Melayani menjadi beban
Tiga Prinsip dasar dalam Melayani
  1. ROH KUDUS Pelaku utama Evangelisasi (Yoh 15:26)
  2. Tuhan membutuhkan alat-alat utk karya Evangelisasi (yoh 15:27)
  3. Kerja sama Roh Kudus dan para pelayan Tuhan (Mrk .3:13b)
  4.  
Menjadi Pelayan adalah pekerjaan yang luhur
  • Menjadi seperti Yesus (Mrk.10.45; Flp.2:5-8)
  • Salah satu jalan menuju kebesaran di hadapan Allah (Mrk.10:43-45)
  • Yoh 12:26.                                                                                                                                                         Barang siapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa
MOTIVASI DALAM MELAYANI
  1. Sadar akan tujuan hidup
  2.  Melaksanakan Visi Misi KTM
  3. Sadar bahwa Allah membutuhkan kita
  4. Disamping Allah membutuhkan kita sebagai alatnya, Dia juga mau membangun kita melalui pelayanan kita
  5. Demi cinta kepada Allah
    • Luapan Kasih Allah dalam hati yang diperoleh lewat relasi dgn Allah
    • Untuk kemuliaan Allah
    • Menyenangkan Allah, bukan terutama manusia atau diri sendiri 
Pelayan Tuhan yang ideal
  1. Membiarkan diri dikuasai Yesus
      • Mengasihi Allah dan sesama
  2. Mengandalkan Allah dlm hidup dan Pelayanan
      • Memiliki iman yang hidup
  3. Melayani dalam Kesatuan
      • Kesatuan dgn Allah Yoh 14:10-14, Kis 3:6
      • Kesatuan dengan Gereja & Komunitas
      • Memiliki semangat ketaatan
  4. Pelayan Tuhan adalah orang yang suka mendengarkan
    1. Mendengarkan Tuhan
    2. Mendengarkan orang yang dilayani
  5. Seorang Pelayan Tuhan harus tahu membagi waktu & menentukan prioritas
    1. Prioritas pertama  Tuhan
    2. Prioritas kedua keluarga
    3. Prioritas ketiga keseimbangan antara pekerjaan dan pelayanan
    4.  
Yang perlu diperhatikan para Pelayan Tuhan  
1.       Mat.7:21-23 Bahwa kharisma bukanlah jaminan masuk surga (Rendah hati).
2.       Yoh.15:1-2
o   Seperti ranting yang melekat pada pokok (“Spiritualitas” Amfibi)
o   Pelayan Tuhan mudah jatuh bila tidak mengandalkan Tuhan
o   Mengalami Pemurnian terus menerus

Para PELAYAN àDIPANGGIL & DIUTUS
  • “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” (Yoh 15:16).

Paus Paulus VI menegaskan dalam imbauan Apostolik “Evangelii Nuntiandi”, art. 13:
  • “Perintah yang diberikan kepada kedua belas Rasul untuk pergi ke luar dan mewartakan Injil juga berlaku untuk semua orang Kristiani, meskipun dengan cara yang berbeda-beda.”

Ada banyak cara menjadi seorang rasul
  • Misioner (volunteer, dll)
  • Pengorbanan
  • Kesaksian hidup
  • Kontak pribadi (evangelisasi oikos)
  • Konseling
  • Doa Penyembuhan dan Pembebasan
  • Rasul pena
  • dll 
Paulus VI menegaskan lagi:
  • “Mereka yang telah menerima Kabar Baik dan telah dikumpulkan oleh-Nya dalam jemaat yang telah ditebus, dapat dan harus meneruskannya dan menyebarluaskan Injil” 








.............Baca selengkapnya...........